Minggu, 13 November 2011

86,6 Ribu Warga Kalbar Menganggur


Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kalbar pada Agustus 2011 sebesar 3,88 persen atau jumlah pengangguran 86,6 ribu orang. Kota Pontianak daerah tertinggi jumlah penganggurannya.
“Terjadi penurunan dibanding Agustus 2010 sebesar 4,62 persen. Daerah dengan TPT tertinggi adalah Kota Pontianak 7,26 persen dan Kota Singkawang 5,34 persen. Sementara TPT terendah di Kabupaten Kapuas Hulu 2,50 persen dan Kayong Utara 2,56 persen,” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalbar Yomin Tofri MA ketika peluncuran Berita Resmi Statistik Perekonomian dan Ketenagakerjaan Kalbar di ruang rapat BPS Kalbar, Senin (7/11).
Dia menjelaskan, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Kalbar berdasarkan hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2011 sebesar 73,93 persen dengan angkatan kerja sebanyak 2,23 juta orang.
Menurut Yomin, angka ini lebih besar atau naik 0,76 point dibanding Agustus 2010 sebesar 73,17 persen. TPAK tertinggi di Kapuas Hulu 77,48 persen dan Sekadau 77,26 persen. Sedangkan terendah di Kota Pontianak sebesar 63,87 persen dan Kota Singkawang 67,17 persen.
Mengenai penyerapan tenaga kerja, dia memaparkan, didominasi sektor pertanian yakni sebesar 60,30 persen. Diikuti sektor perdagangan dan sektor jasa-jasa masing-masing 12,92 persen dan 11,79 persen.
“Sementara sektor industri pengolahan hanya sebesar 4,17 persen. Jika dilihat menurut kabupaten/kota, persentase penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian tertinggi adalah Kabupaten Landak sebesar 82,16 persen. Dan Kabupaten Sekadau 81,36 persen, sementara terendah Kota Pontianak sebesar 6,19 persen,” kata Yomin.
Selain itu, Sakernas pada Agustus 2011 juga menunjukkan persentase pekerja formal di Provinsi Kalbar sebesar 29,8 persen. Sedangkan informal sebesar 70,2 persen. “Keadaan Agustus 2010 persentase pekerja formal 27,55 persen. Pekerja formal masih berada di sekitar daerah perkotaan yaitu Kota Pontianak sebesar 68,76 persen, Kota Singkawang 45,34 persen, dan Kabupaten Kubu Raya 45,51 persen,” jelas Yomin lagi.
Jumlah pekerja dengan status pekerjaan sebagai buruh/karyawan/pegawai, pada Agustus 2011 naik dari 25,45 persen sebesar 567 ribu orang atau 26,41 persen. Selanjutnya pekerja tak dibayar/keluarga sebanyak 582 ribu orang atau 27,1 persen, dan berusaha sendiri sebanyak 376 ribu orang atau 17,5 persen.

sumber : equator news

Tidak ada komentar:

Posting Komentar